KESEHATAN
OLAHRAGA
PENGARUH
MENOPAUSE BAGI AKTIVITAS OLAHRAGA WANITA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Wanita sehat
secara normal akan mengalami suatu proses degenerasi yang dinamakan menopause.
Proses ini sering menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan tidak menyenangkan.
Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap wanita untuk benar-benar
memahaminya. Sekitar separuh dari semua wanita berhenti menstruasi antara usia
45 dan 50, sekitar seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat
lainnya terus menstruasi sampai melewati umur 50 tahun.
Selanjutnya,
salah satu hal yang dapat dilakukan untuk membuat kehidupan saat menopause ini
sedikit lebih mudah adalah dengan diet menopause yang dapat membantu untuk
energi tubuh, mengendalikan berat badan dan mencegah sejumlah kondisi yang
dapat menjadi lebih terlihat pada saat proses penuaan terus berlanjut. Terapi
Sulih Estrogen (TSH) serta olahraga yang teratur juga dapat mengurangi beban
pada saat terjadinya proses menopause ini. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas
pada pokok pembahasan.
Menopause dikenal sebagai masa berakhirnya
menstruasi atau haid, dan sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita.
Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala menopause pada usai 40-an dan
puncaknya tercapai pada usia 50 tahun. Kebanyakan mengalami gejala kurang
dari 5 tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun. Namun bila diambil
rata-ratanya, umumnya seorang wanita akan mengalami menopause sekitar usia
45-50 tahun (Rostiana 2009).
Menurut perhitungan para ilmuwan pada tahun 2030
mendatang diperkirakan jumlah perempuan di dunia yang memasuki masa menopause
akan mencapai 1,2 milyar orang. Itu artinya sebanyak 1,2 milyar perempuan akan
memasuki usia lebih 50 tahun, dan angka itu merupakan tiga kali lipat angka
sensus tahun 1990 tentang jumlah perempuan menopause (Siswono 2001). Sementara
di Indonesia menurut badan pusat statistika (BPS), pada 2025 diperkirakan akan
ada 60 juta wanita menopause (Anonim 2007).
Akibat perubahan
dari haid menjadi tidak haid lagi, otomatis terjadi perubahan organ reproduksi
wanita. Perubahan fungsi indung telur akan memengaruhi hormon dalam yang
kemudian memberikan pengaruh pada organ tubuh wanita pada umumnya. Tidak
heran apabila kemudian muncul berbagai keluhan fisik, baik yang berhubungan
dengan organ reproduksinya maupun organ tubuh pada umumnya. Tidak hanya
itu, perubahan ini seringkali memengaruhi keadaan psikis seorang wanita
(Rostiana 2009).
Keluhan psikis sifatnya sangat individual yang
dipengaruhi oleh sosial budaya, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Keluhan
fisik maupun psikis ini tentu saja akan mengganggu kesehatan wanita yang
bersangkutan termasuk perkembangan psikisnya. Selain itu, bisa memengaruhi
kualitas hidupnya. Dalam menyingkapi dirinya yang akan memasuki masa menopause,
beberapa wanita menyambutnya dengan biasa. Mereka menganggap kondisi ini
sebagai bagian dari siklus hidupnya (Rostiana 2009).
Gejala-gejala psikologis pada masa menopause adalah
perasaan murung, kecemasan, irritabilitas dan perasaan yang berubah-ubah,
labilitas emosi, merasa tidak berdaya, gangguan daya ingat, konsentrasi
berkurang, sulit mengambil keputusan, merasa tidak berharga (Glasier dan Gebbie
2006). Sementara gejala-gejala fisik yang timbul pada menopause adalah semburan
rasa panas (hot flushes) dan keringant pada malam hari, kelelahan,
insomnia, kekeringan kulit dan rambut, sakit dan nyeri pada persendian, sakit
kepala, palpitas (denyut jantung cepat dan teratur), dan berat badan bertambah
(Anonim 2007).
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
menopause berpengaruh bagi aktivitas olahraga wanita?
2. Apa
pengaruh menopause bagi aktivitas olahraga wanita?
C.
Tujuan
Makalah
ini bertujuan:
1. Untuk
mengetahui adanya pengaruh menopause bagi aktivitas olahraga wanita.
2. Untuk
mengetahui pengaruh menopause bagi aktivitas olahraga.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. DEFINISI MENOPAUSE
Menopause berasal dari bahasa Yunani
yaitu Men Dan Pauseis yang menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan
abad 17 dan 18, menopause dianggap tidak berguna dan tidak menarik lagi.
Webster’s Ninth New Collgiate
Dictionary mendefinisikan menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi
antara usia 40 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan
sebagai masa berhentinya haid sama sekali. Dapat didiagnosa setelah 1 tahun
tidak mengalami menstruasi. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala
yang khas. Pada premenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam
postmenopause terjadi gangguan vegetatif seperti panas, berkeringat dan
palpitari, gangguan psikis berupa labilitas emosi dan gangguan organis yang
bersifat atrofi alat kandungan dan tulang.
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode
ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya
berkurang atau berhenti. Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan
seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur.
2.2. JENIS-JENIS MENOPAUSE
Menopause dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause
prematur (dini).
1. Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara
bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Menopause alamiah terjadi pada
wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun.
Meskipun seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun.
Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan
kembali lagi. Menstruasi datang secara fluktuatif. Lamanya, intensitasnya, dan
alirannya mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause
alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhkan perawatan
apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik. Selain
itu proses menopause berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat menopause.
2. Menopause Dini
Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR,
staf pada Bagian Obstetri dan Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo,
Jakarta “menopause dini adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun”. Kalau
wanita itu sudah berusia di atas 40 tahun, misalnya pada usia di atas 40 tahun,
misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan sebagai wanita yang mengalami
menopause dini. Demikian juga pada wanita usia produktif yang tidak lagi haid
karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut sebagai penderita menopause
dini. Ini disebabkan indung telurnya masih ada dan masih memproduksi sel-sel
telur serta mengeluarkan hormon estrogen. Sementara itu, jika kedua indung
telurnya di angkat, otomatis produksi hormon estrogen terhenti pula. Otomatis
tidak akan mengalami haid lagi untuk seterusnya sehingga dapat disebut telah
mengalami menopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor. Pertama, bisa karena indung telurnya diangkat, misalnya karena
menderita kanker indung telur. Kedua, diduga karena gaya hidup, seperti
merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan
kurang berolah raga. Ketiga bisa karena pengaruh obat-obatan seperti obat
pelangsing dan jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya. Pada umumnya,
obat-obatan pelangsing memang mengandung zat kimia yang dapat menghambat
produksi hormon.
Gejala menopause dini dengan
menopause biasa tidak ada bedanya, walaupun setiap orang mengalami gejala dalam
waktu yang sama. Tetapi dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya
tampak lebih parah. Ini terlihat dari keluhan –keluhan yang mereka alami, yaitu
osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang lebih cepat. Oleh karena
itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.
2.3. TAHAP- TAHAP MENOPAUSE
Pada dasarnya menopause dibagi
menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause, menopause dan pasca menopause.
1.
Pramenopause
Pramenopause
yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala menopause
(biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan pada masa siklus haid
benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi
perubahan fisik yang berarti.
2. Menopause
Masa
menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause hanya bisa
dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun penuh.
3. Pascamenopause
Masa
ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain,
pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya, keadaan fisik dan psikologisnya
sudah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan hormonalnya.
2.4. GEJALA
– GEJALA MENOPAUSE
Gejala-gejala dari menopause
disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium
berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan
tubuh memberikan reaksi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala,
sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan
sampai berat. Hal ini adalah normal. Berkurangnya kadar estrogen secara
bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan
hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara
tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika
menopause disebabkan oleh pengangkatan ovarium.
Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya gejala-gejala seperti nyeri sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada vagina (sehingga sakit saat melakukan hubungan seksual), sulit menahan kencing, gangguan mood & emosi tinggi sehingga menimbulkan stres, selain itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan kecenderungan peningkatan tekanan darah, pertambahan berat badan & peningkatan kadar kolesterol. Pada jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini dapat menyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipe Alzheimer, stroke, kanker usus besar, gigi rontok & katarak.
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :
Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya gejala-gejala seperti nyeri sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada vagina (sehingga sakit saat melakukan hubungan seksual), sulit menahan kencing, gangguan mood & emosi tinggi sehingga menimbulkan stres, selain itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan kecenderungan peningkatan tekanan darah, pertambahan berat badan & peningkatan kadar kolesterol. Pada jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini dapat menyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipe Alzheimer, stroke, kanker usus besar, gigi rontok & katarak.
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid
b. Gejolak rasa panas
d. Perubahan kulit
e. Keringat dimalam hari
f. Sulit tidur
g. Perubahan pada mulut
h. Kerapuhan tulang
j. Penyakit
Bagi kebanyakan wanita
keluhan-keluhan tersebut terutama yang bersinggungan dengan kehidupan
sehari-hari dapat menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup & rasa
percaya diri. Untuk itu perlu penanganan menopause yang tepat dalam
menghadapinya. Saat ini pengobatan yang paling efektif untuk mengobati gejala
menopause & sekaligus sebagai pencegahan terhadap osteoporosis adalah
dengan terapi berbasis hormon estrogen yang bertujuan untuk menggantikan
penurunan estrogen yang terjadi saat menopause. Dan untuk wanita menopause yang
masih memiliki uterus (rahim) maka terapi tersebut dikombinasikan dengan
progestogen.
2.5.
TANDA AWAL MENOPAUSE
a. Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita
dengan menjelang menopause adalah : merasa tua, mudah tersinggunga, mudah kaget
sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami,
rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit
mencapai kepuasan (orgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan
sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
b. Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita
mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit
mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan
menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam,
kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat
menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan
makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan
gangguan buang air besar berupa obstipasi.
Perubahan yang terjadi pada alat
genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama
menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang
senggama). Daerah sensitive makin sulit untuk dirangsang. Saat berhubungan
seksual dapat menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh
karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran,
artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang
terutama terjadi pada persendian paha.
2.6. GANGGUAN MENOPAUSE
Gangguan menopause ialah jadwal menopause
1) Menopause premature
Terhentinya haid pada umur 40
tahun
Terdapat gejala
premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
2) Menopause terlambat
Berhentinya haid setelah
umur 55 tahun
Terdapat gejala
menopause
2.7. KELAINAN
ORGANIC PADA MASA MENOPAUSE
Dengan rangsangan estrogen
terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan peluang terjadinya keadaan
patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk :
1) Perdarahan disfungsional semakin meningkat
2) Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor
jinak ; mioma uteri,
polip endometrial, polip servikal
3) Karsinoma korpus uteri
4) Keganasan payudara
2.8. PENGOBATAN
Tidak semua wanita pasca menopause
perlu menjalani Terapi Sulih Hormon (TSH). Setiap wanita sebaiknya
mendiskusikan resiko dan keuntungan yang diperoleh dari TSH dengan dokter
pribadinya.
Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :
Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :
· Mengurangi
gejala menopause yang tidak diinginkan.
· Membantu
mengurangi kekeringan pada vagina.
· Mencegah
terjadinya osteoporosis.
Beberapa efek samping dari TSH :
· Perdarahan
vagina
· Nyeri
payudara
· Mual
· Muntah
· Perut
kembung
· Kram
rahim.
Untuk mengurangi resiko dari TSH dan
tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para ahli menganjurkan:
·
Menambahkan progesteron terhadap estrogen.
· Menambahkan testosteron
terhadap estrogen.
· Menggunakan dosis
estrogen yang paling rendah.
· Melakukan pemeriksaan secara teratur,
termasuk pemeriksan panggul, dan Pap smear
sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin.
sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin.
Estrogen tersedia dalam bentuk alami
dan sintetis (dibuat di laboratorium). Estrogen sintetis ratusan kali lebih
kuat dibandingkan estrogen alami sehingga tidak secara rutin diberikan kepada
wanita menopause. Untuk mencegah hot flashes dan osteoporosis hanya diperlukan
estrogen alami dalam dosis yang sangat rendah. Dosis tinggi cenderung menimbulkan
masalah, diantaranya sakit kepala, migren. Estrogen bisa diberikan dalam bentuk
tablet atau tempelan kulit (estrogen transdermal).
Krim estrogen bisa dioleskan pada
vagina untuk mencegah penipisan lapisan vagina (sehingga mengurangi resiko
terjadinya infeksi saluran kemih dan beser) dan untuk mencegah timbulnya nyeri
ketika melakukan hubungan seksual. Wanita pasca menopause yang mengkonsumsi
estrogen tanpa progesteron memiliki resiko menderita kanker endometrium. Resiko
ini berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen. Jika terjadi
perdarahan abnormal dari vagina, dilakukan biopsi lapisan rahim. Mengkonsumsi
progesteron bersamaan dengan estrogen dapat mengurangi resiko terjadinya kanker
endometrium. Biasanya terapi sulih hormon estrogen tidak dilakukan pada wanita
yang menderita :
Ø Kanker payudara atau kanker
endometrium stadium lanjut
Ø Perdarahan kelamin dengan penyebab
yang tidak pasti
Ø Penyakit hati akut
Ø Penyakit pembekuan darah Porfiria
intermiten akut.
Kepada wanita tersebut biasanya
diberikan obat anti-cemas, progesteron atau klonidin untuk mengurangi hot
flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan, mudah tersinggung dan susah tidur
bisa diberikan anti-depresi.
2.9. POLA MAKAN
SEHAT MENUJU MENOPAUSE
Menopause merupakan peristiwa alami
dalam siklus kehidupan wanita. Untuk mencegah berbagai keluhan yang mungkin
terjadi di masa menopause yang disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen,
pengaturan menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah salah satu jawaban
yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal ini
merupakan alternatif alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang
banyak terkandung pada sejumlah bahan pangan.
Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi makanan yang tidak begitu bagus untuk seorang wanita menuju masa menopause karena ransel di kalori dapat lebih mudah selama fase kehidupan ini dan faktor risiko jenis penyakit tertentu bisa naik. Tidak mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskular yang sehat dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes.
Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein. Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk disertakan dalam setiap diet. Seorang wanita harus menjauhi makanan berlemak dan manis serta yang mengandung kafein atau apa pun yang benar-benar tidak memiliki nilai gizi.
Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi makanan yang tidak begitu bagus untuk seorang wanita menuju masa menopause karena ransel di kalori dapat lebih mudah selama fase kehidupan ini dan faktor risiko jenis penyakit tertentu bisa naik. Tidak mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskular yang sehat dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes.
Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein. Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk disertakan dalam setiap diet. Seorang wanita harus menjauhi makanan berlemak dan manis serta yang mengandung kafein atau apa pun yang benar-benar tidak memiliki nilai gizi.
Ada senyawa alamiah dalam
tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan hormon
estrogen dan disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen. Senyawa
tersebut disebut fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah
jenis kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada
hampir semua jenis serealm sayuran, pepaya, dan tanaman lain yang kaya akan
kalsium. Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman
segar antara lain tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini
memiliki tekstur yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat menjadi
pengganti aneka produk dari daging sapi dan minyak hewani.- Susu Kedelai. Susu
yang terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel
diolah menjadi dessert yang mengugah selera. Dianjurkan pula mengkomsumsikan
bengkuang, agar-agar rumput laut.
2.10. OLAHRAGA TERATUR MENJELANG MENOPAUSE
Berolahraga secara teratur banyak
manfaatnya. Berolahraga memungkinkan untuk membakar lemak yang berlebih dengan
lebih efisien. Dengan demikian, olahraga mambantu mengandalikan berat badan.
Selain itu olahraga mempunyai manfaat sebagai berikut :
1) Meningkatkan fungsi
kekebalan tubuh, serta kemampuan tubuh untuk menjaga kadar gula darah.
2) Menjaga kepadatan
tulang.
3) Menjaga massa otot.
4) Membakar kalori
lemak.
5) Mengurangi stress
6) Mengurangi gejala
menopause misalnya meriang.
7) Membantu menjaga
fleksibilitas dan kelenturan sendi sejalan dengan bertambahnya usia.
BAB III
PEMBAHASAN
Istilah
menopause digunakan untuk mengatakan suatu keadaan dimana wanita berhenti dari
haidnya selamanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause diantaranya menarch,
kondisi kejiwaan dan pekerjaan, jumlah anak, penggunaan obat-obat KB,
merokok, cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut serta
sosial-ekonomi. Masa pramenopause, menopause dan pasca menopause dikenal
sebagai masa klimakterium, sedangkan keluhan-keluhan yang terjadi pada masa
tersebut disebut sebagai sindroma klimaterik. Gejala fisik yang dialami saat
menopause adalah berupa rasa panas yang tiba-tiba menyerang bagian atas tubuh,
keluar keringat yang berlebihan pada malam hari, sulit tidur, iritasi pada
kulit, gejala pada mulut dan gigi, kekeringan vagina, kesulitan menahan buang
air kecil, dan peningkatan berat badan. Di Indonesia banyak makanan dan
tumbuhan yang mengandung hormon estrogen yang bisa dimanfaatkan yaitu tempe,
pepaya, bengkuang, dan buah terong. Terapi estrogen telah diakui dapat
merangsang peningkatan trigliserida, menurunkan risiko penyakit jantung,
menurunkan risiko osteoporosis, dan mungkin menurunkan penyakit Alzheimer.
Menopause
tidak berpengaruh sama sekali bagi aktivitas olahraga wanita. Menopause
merupakan proses perubahan dimana wanita biasanya haid menjadi tidak haid lagi, otomatis
terjadi perubahan organ reproduksi wanita. Menopause merupakan fase yang
terjadi pada wanita usia lanjut berkisar umur 40-50 tahun. Menopause
merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan
berhentinya masa subur. Faktor
yang mempengaruhi aktivitas olahraga antara lain yaitu umur, frekuensi
melakukan olahraga, genetik, asupan makanan dan gaya hidup. Umur sering kali
dihubungkan dengan menopause jadi kebanyakan orang beranggapan bahwa menopause
berpengaruh terhadap aktivitas olahraga. Menopause bukan menjadi kendala bagi
aktivitas olahraga wanita. Umur berpengaruh secara langsung terhadap aktivitas
olahraga wanita untuk menjaga tingkat kebugaran wanita lanjut usia digunakan
porsi olahraga yang sesuai dengan tidak berlebih atau kurang dan frekuensi yang
teratur.
Selain usia, genetik juga berperan dalam
aktivitas olahraga wanita. Sebagai contoh anak papua dengan anak jawa, dalam
hal kemampuan fisik anak papua lebih kuat dibanding anak jawa. Wanita dengan
asupan nutrisi yang seimbang dan cukup dapat melakukan aktivitas olahraga lebih
baik dibanding wanita dengan asupan gizi yang kurang. Asupan nutrisi
berpengaruh pada perkembangan tubuh. Asupan nutrisi yang baik, seimbang dan
cukup bagi tubuh menunjang aktivitas olahraga wanita. Gaya hidup sehat seperti merokok, sering
mengkonsumsi obat-obatan berpengaruh besar terhadap penurunan aktivitas
olahraga karena tubuh memerlukan waktu istirahat yang cukup serta asupan yang
terjaga dengan baik. Merokok dapat mengakibatkan matinya sel-sel tubuh. Rokok
memiliki sifat toksit yang buruk bagi tubuh. Rokok juga dapat ngurangi nafsu
makan seseorang padahal asupan makanan sangat diperlukan oleh tubuh. Minuman
beralkohol dan obat-obat yang masuk ke dalam tubuh dianggap sebagai benda asing
oleh sistem tubuh. Masuknya benda asing ke dalam tubuh dapat mengganggu kinerja
dan metabolisme sel-sel dalam tubuh. Penurunan kinerja dan sel-sel dalam tubuh
mengakibatkan penurunan aktivitas olahraga, maka gaya hidup perlu dijaga untuk
memepertahankan tingkat kebugaran dan aktivitas olahraga.
Pernyataan-pernyataan di atas menuju pada
satu kesimpulan bahwa menopause tidak berpengaruh bagi aktivitas olahraga
wanita tetapi faktor yang berpengaruh adalah usia, genetik, asupan nutrisi dan
gaya hidup.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menopause bukanlah suatu yang
menakutkan. Kedatangannya tidaklah menakutkan asalkan kita bisa mensikapinya
dengan bijaksana & apabila terjadi keluhan-keluhan, kunjungilah nakes untuk
mendapatkan terapinya. Pernyataan-pernyataan
di atas menuju pada satu kesimpulan bahwa menopause tidak berpengaruh bagi
aktivitas olahraga wanita tetapi faktor yang berpengaruh adalah usia, genetik,
asupan nutrisi dan gaya hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
MAKALAH%20MENOPAUSE/sitis0728%27s%20blog%20%20MENOPAUSE.htm
: tanggal 28 juli jam 20.15
MAKALAH%20MENOPAUSE/makalah_menopause/menopause-gaya-hidup-seks.html
: tanggal 28 juli jam 20.25
MAKALAH%20MENOPAUSE/makalah_menopause/pengaruh-menopause-pada-kesehatan.html
: tanggal 28 juli jam 20.35
:)
BalasHapus